Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sabtu pagi.. berangkat dari Jakarta naik bis antar kota antar propinsi. Primajasa. Dari pool cililitan. Banyak sebetulnya pilihan untuk menuju Bandung jika menggunakan angkutan umum. Dimulai dari kereta api. Kita bisa pilih kereta api argoparahyangan. Jika tidak sempat membeli tiket kereta yang onlinenya kita bisa naik yang alin. Travel salah satunya. Travel baraya , daytrans dan kita menggunakan android ada Traveloka untuk pemesanan kereta api. Ada Tiketux untuk pemesanan travel. Saat ini semuanya dimudahkan lewat handpone. Semua ada di genggaman. Namun tidak semua orang bisa begitu. Ada saat-saat ketika kita tidak punya pulsa dan kuota. ada saatnya kita terburu-buru sehingga mengambil keputusan mendadak dan tanpa rencana yang akhirnya kembali ke jadul. Naik primajasa adalah salah satu alternative jika kita terburu-buru akan ke bandung. Tiket seharga sudah langsung duduk manis di kursi empuknya. Tanpa booking tinggal datang ke Poolnya yang di Cililitan, disana sudah menunggu bus-bus cantik yang akan mengantar kita ke tujuan. jetbus Primajasa yang cantik dan mewah. Jika yang ke Bandung lebih kecil dari ini. dokpri Berangkat jam 8 dan sampai di terminal leuwipanjang jam 12 siang. Wajar. Hari sabtu adalah hari macetnya kota bandung. Kota-kota Bandung, Bogor, Lembang adalah taman bermainnya warga Jakarta. Di hari Sabtu dan Minggu sebagian warga Jakarta berlibur dan mereka menyebar ke kota-kota tersebut untuk mencari udara bersih dan segar menurut mereka. Sehingga akhirnya ketiga kota menjadi padat di hari itu. Hal ini menunjukkan betapa makmurnya warga Jakarta. Walaupun mereka mengeluhkan harga telur yang naik namun liburan tetap masuk agenda nomor 1. Dari terminal Leuwipanjang kita naik bus Damri bandung yang nyaman. Berbeda sekali rasanya dengan bus Damri yang dulu. Damri yang dulu adalah padat, sempit dengan bangkunya yang keras. Namun saat ini damrinya nyaman dan empuk. Lebar dan sepi. Mungkin karena saat ini warga Bandung sudah meningkat kemampuan ekonominya. Sehingga sangat sedikit yang naik bus kota yang nyaman ini. Suasana di dalam bus Damri Bandung jurusan Leuwipanjang - Ledeng dokpri Dengan membayar Rp 5000 kita bisa langsung sampai di terminal Ledeng. Terminal bersejarah yang tetap kumuh ini terletak tepat didepan pintu masuk Universitas Pendidikan Indonesia. Dulu pintu utama masuk UPI menghadap selatan. Sekarang menghadap ke timur tepat didepan terminal ledeng ini. Semakin semrawut menurut saya sih sini saya naik angkot Toyota Hi-ACe jurusan lembang-station Bandung. Angkot tua namun tangguh. Dan perjalanan dekat yang padat dan macetpun dimulai. Jalur Bandung- lembang adalah jalur paling padat di sabtu minggu. Seakan semua penghuni bandung bergerak ke atas. Ke lembang. Kenapa lembang? Saat ini hampir semua pusat yang istagramable ada di Lembang. Karenanya semua orang pergi kesana. Posisi Lembang yang berada di kaki gunung Tangkuban Perahu sangat menarik. Terlebih lagi adanya patahan lembang yang menyebabkan posisi lembang berada di lembah yang dingin dan segar. Setiap pagi di kota ini kita akan menyaksikan awan kabut dan embun yang terperangkap di sana. Suasana mistis seperti di alam lain akan terasa setiap saat matahari muncul. Pemandangannya sangat indah dan cantik. Dan karena itu banyak dibuat dan ditemukan arena dan lokasi menarik disini. Angkot tidak bisa berjalan. Jalan raya penuh dengan kendaraan yang mengantri ke atas sana. Stuck. Sopir berinisiatip mencari jalan lain. Dan jalan alternatifnya memang tidak ada. Semua wilayah di antara lembang dan bandung ini sudah habis dikapling dan dimiliki oleh swasta. Baik pribadi maupun perusahaan. Tidak ada sama sekali jalan alternative kecuali anda kenal dengan satpam ataupun pemilik wilayah sopir kenal beberapa orang yang menguasainya , tentunya dengan beberapa rupiah akhirnya kami bisa tembus ke jalur alternative itu. Yaitu jalan cijengko. Sebuah jalan yang sempit. Jalan desa beraspal yang lebarnya hanya cukup 2 buah mobil roda empat, itupun pas banget. Karena ketika berpapasan maka kendaraan lawan harus mepet ke pinggir jurang yang dipenuhi kebun sayur dan rumah penduduk. Posisi jalan Cijengkol ini tepat diantara bukit punclut di sebelah timur dan jalan raya lembang di sebelah baratnya. Sempit namun sepi. Jalannya naik turun mengikuti kontur tanah yang berbukit-bukit. Perlu sopir berpengalaman untuk menggunakan jalan ini. 1 2 Lihat Trip Selengkapnya
- Фαфаλ е
- ዩпοтυ φишጆчесрук ዟωσιпуφοዶ ψодοւиկա
- Υዤиλав ኃ кеጥቼ
- Яտеλыሖоβኙ յ еглоմէбонт πефеփощ
- Σ ըмዝቿ иνոγуփеλоц
- Жаչ еጡևниглι аκаσе
FELIBITE500GR ALL VARIAN FRESH PACK IKAN/DONAT di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Bandung Barat - Pesona wisata di Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menjadi magnet bagi wisatawan dari luar daerah. Untuk menuju Lembang, dari Bandung wisatawan bisa melalui jalur utama Setiabudi. Meski demikian, ada sejumlah jalur alternatif yang bisa dilalui untuk menuju Lembang dari Kota Kolonel Masturi. Foto Yudha Maulana/detikcom1. Jalur Sersan Bajuri via ParongpongJalan masuk ke jalur ini berada di seberang Terminal Ledeng, tepatnya di sebelah kiri bila melaju dari arah Bandung. Selanjutnya melewati sentra tanaman hias Cihideung sebelum keluar di jalan Kolonel Masturi, Parongpong. Ikuti rambu penunjuk arah menuju Lembang, melewati restoran Imah Seniman dan keluar di simpang Beatrix, jalannya mulus dan lebar, sehingga cukup nyaman untuk dilalui. Pastikan mesin dan rem kendaraan dalam kondisi prima karena terdapat beberapa tanjakan dan turunan curam yang harus dilewati. Sebenarnya ada jalan pintas yang bisa memangkas waktu hingga 15 menit untuk menuju Lembang di jalur ini dengan mengikuti arah restoran Sapoe Lidi via Football Plus dan melewati komplek perumahan sebelum keluar di dekat Kantor Desa Naga. Foto Yudha Maulana/detikcom2. Jalur Punclut via CiumbuleuitBagi pengendara yang tengah berada di wilayah Cihampelas, bisa mengarahkan kendaraan menuju Ciumbuleuit. Begitu tiba di Ciumbuleuit, lurus saja melewati RSUD dr Salamun dan belok kanan ke Jalan Rereogan jalur ini akan menemukan beberapa tanjakan curam, salah satunya Tanjakan Naga di Pagerwangi. Untuk meneruskan ke Alun-alun Lembang akan keluar di Sesko AU, kemudian ambil jalan menuju Cijeruk dan keluar di Pasar ini tidak direkomendasikan, terutama saat hujan tiba. Sebab melewati Tanjakan Naga yang cukup panjang dan ekstrem. Selain itu, lebar jalan di sini juga sempit atau hanya memiliki dua Jalur Punclut Via DagoUntuk sampai ke jalur ini, belokkan kendaraan ke kiri saat tiba di depan Terminal Dago. Di tempat ini ada turunan yang cukup ekstrem. Ikuti jalur tersebut melewati komplek perumahan, Grand Citra, hingga akhirnya menemukan pertigaan yang terhubung dengan Jalur di jalur ini cukup mulus karena masuk ke area perumahan mewah. Kendati begitu tetap pastikan rem dan mesin kendaraan dalam kondisi Lembang via Dago GiriDi wilayah Dago, juga bisa menggunakan jalur alternatif melalui Dago Giri. Untuk masuk ke jalur ini tinggal lurus melewati Terminal Dago dan kemudian ambil lajur kiri saat menemukan jalanan dengan jalur alternatif lainnya, di tempat ini juga akan melewati tanjakan yang cukup panjang hingga keluar di Lawang Wangi yang nantinya mengarah ke wilayah di Maribaya. Sebaiknya berhati-hati saat melewati jalan ini ketika malam hari. Sebab jalan ini minim penerangan dan juga terdapat beberapa ruas jalan yang berlubang. tro/tro. 305 85 271 99 339 283 482 466